Aku tidak ingat sudah berapa lama peristiwa itu terjadi...
tetapi yang kutahu, mereka memang sudah tidak bersama lagi.
Aku terlalu kecil untuk mengetahui hal itu,
aku terlalu rapuh untuk menerima kenyataan itu,
aku terlalu bodoh untuk mengerti apa itu.
Mungkin baru sekarang aku merasa butuh kehadiran mereka,
baru sekarang aku merasa hampir tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ayah.
Ya, aku tinggal bersama ibuku..
Ibuku seorang wanita hebat.
Mungkin kalau ada kata-kata yang lebih dari "hebat", ibuku cocok untuk menerimanya..
Sekarang pun aku masih merasa rapuh untuk menerima keadaan ini, aku merasa berbeda, aku merasa tidak diperdulikan, aku merasa ada yang kurang dalam hidupku.
Sekarang pun aku masih merasa rapuh untuk menerima keadaan ini, aku merasa berbeda, aku merasa tidak diperdulikan, aku merasa ada yang kurang dalam hidupku.
Menjadi anak broken home tidak aku jadikan kesempatan untuk berbuat menyimpang, justru hal ini aku jadikan batu lompatan agar aku menjadi orang yang lebih baik.
Tetapi,
kenapa baru sekarang aku merasa sepi?
kenapa baru sekarang aku merasa kurang?
kenapa baru sekarang aku butuh mereka?
kemana saja aku selama ini?
Aku tidak kemana-mana, aku hidup dalam pelukan hangat nenek dan kakekku..
Aku hidup dalam asuhan mereka sejak aku dan kakak ku kecil..
Mereka yang menjamin kehidupan kami..
Mereka yang membersarkan kami..
Nafkah? Tentu mereka yang menafkahi kami.
Pendek kata, aku hidup dengan mereka sejak peristiwa itu terjadi.
Apa kalian bertanya-tanya kemana ibuku?
Ibuku ada..
Tidak, ibuku tidak menelantarkan anak-anaknya, ibuku bukan seorang yang lupa akan tanggung jawabnya, justru dengan tangannya lah kami bisa tumbuh dan berkembang..
Nafkah? Ya, sedikit-banyak beliau menyisihkan uang hasil kerja kerasnya untuk menghidupi anak-anaknya agar tidak terus menyusahkan orang tuanya.
Sekarang, kemana ayahku?
Aku tahu, hanya saja aku tidak mau memberi tahu.